Senin, 14 September 2009

Renungan tentang Ramadhan

Selama ini kita sering mendengar dan membaca kalimat Marhaban yaa Romadhoon..! artinya, selamat datang bulan romadhon. kalimat ini seolah bermakna bahwa Romadhon lah yang datang kepada kita. sehingga, makna selanjutnya, Romadhon adalah tamu dan kita adalah tuan rumah. yang namanya tamu, maka kewajiban tamu adalah menghormati aturan-aturan tuan rumah. maka, bulan romadhon harus menghormati aturan-aturan kita sebagai tuan rumah. Setujukah anda? Jika Anda setuju, maka Anda berhak mengatur romadhon sesuai dengan kemauan anda. Artinya anda tidak perlu melakukan puasa di siang hari dan melakukan tarawih di malam hari. Karena puasa dan tarawih itu bukan aturan Anda. 
Nah, sekarang bagaimana jika dibalik, kita yang bertamu di bulan romadhon sehingga kita berhak untuk dimuliakan oleh bulan romadhon.Namun di saat yang bersamaan, kita juga berkewajiban untuk mematuhi aturan-aturan bulan romadhon selaku tuan rumah.  Ketika kita merasa sebagi tamunya romadhon, maka ketika romadhon membuat aturan puasa di siang hari dan sholat tarawih di malam hari bagi tamunya, maka wajib bagi kita untuk mentaatinya. Karena kita adalah tamu. Setelah itu kita berhak untuk dimuliakan oleh romadhon.
saya kira kok pemikiran ini lebih tepat.
Sehingga kalimat yang tepat dalam menyambut romadhon adalah labbaik ya romadhon (aku penuhi seruanmu ya romadhon)... bukan marhaban ya romadhon.
Dan ketika 1 syawal tiba dimana kita kaum muslimin merayakan hari raya 'Idul fitri yang artinya kembali kepada Fitrah, itu menunjukkan bahwa waktu bertamu kita telah habis. Karena memang bertamu itu ada batas waktunya untuk kemudian kita harus kembali ke rumah kita. yang diharapkan adalah kita keluar dari rumah romadhon dan kembali ke rumah dalam keadaan Fitrah (suci seperti bayi yang suci tanpa dosa).
Jika tidak, maka berdoalah agar tahun depan kita bisa bertamu ke rumah romadhon lagi. dan romadhon juga mau menerima kita sebagai tamunya. semoga, catatan/ raport kita sebagai tamu tahun ini tidak ada yang ditulis dengan tinta merah dan catatan jelek yang membuat romadhon enggan menerima kita kembali sebagai tamunya.
Wallaahu a'lam. Smoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: