Kamis, 01 Oktober 2009

memaknai bencana...GEMPA...!


menurut padangan mata kepala & akal : gempa adalah sebuah fenomena alam yang wajar terjadi di mana saja dan kapan saja, khususnya bagi negara yang memiliki geografis pegunungan seperti Indonesia. kita tahu bahwa sepanjang sisi barat pulau Sumatera dan selatan pulau Jawa, wilayah geografinya adalah pegunungan. Sebagai konsekuensinya, daerah tersebut adalah daerah yang subur akan tetapi rawan terhadap ancaman gempa Vulkanik & juga Tektonik. Entah berapa kali telah terjadi gempa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini pada daerah tersebut. Yang pasti sudah berkali-kali.
Apa Hikmahnya? mata kepala dan akal kita tak bisa menjawabnya... Oleh karena itu mari kita bertanya pada Mata Hati kita!

Sebelum kita menjawabnya, mari kira ambil contoh sederhana dari pengalaman kita sendiri! Semua kita pasti pernah menghadapi ujian di sekolah/ kampus.
Sudah berapa kali kita menghadapi ujian kenaikan kelas/ tingkat?
Mengapa setiap mau naik kelas/tingkat harus lulus ujian terlebih dahulu?
Pernahkah kita tidak lulus sehingga kita harus mengikuti ujian ulang? Berapa kali kita harus mengulang?
Apalah sama bentuk soal dari ujian tersebut antara kelas/tingkat yang rendah dengan kelas/ tingkat yang lebih tinggi?
Apa yang kita rasakan ketika kita dinyatakan lulus / gagal dalam ujian tersebut?
( setiap kita punya jawaban sendiri-sendiri! )
Catatan: Yang menerima ujian dari suatu sekolah/ kampus tentu mereka yang terdaftar dalam sekolah/ kampus tersebut. Dan bagi mereka yang telah memenuhi semua kewajiban sebagai siswa/mahasiswa di sekolah/ kampus, baru berhak untuk menerima ujian kenaikan kelas/ tingkat!

Nah... sudah mulai bisa membayangkan kan tentang musibah yang melanda bangsa kita ini! dan sudah mulai ada jawaban hikmah tentang semua itu...
Ya...betul, musibah gempa itu ibarat ujian di sekolah/kampus bagi mereka yang terdaftar di sekolah / kampus tsb. Mereka yang mengaku dirinya terdaftar sebagai hamba yang beriman pasti akan diuji oleh Allah SWT.
Apa tujuannya? Untuk mengetahui kualitas keimanan kita. Oleh karena itu bobot ujian tidak sama sesuai tingkat / kualitas keimanan kita. Ada yang ringan, sedang dan berat. Semakin tinggi keimanan seorang hamba, maka bobot ujian akan semakin berat & sulit.
Namun jika kita menghadapi ujian yang sama berkali-kali, maka itu berarti kita dinyatakan tidak lulus sehingga harus mengulang ujian yang sebelumnya... bisa sekali, dua kali, atau lebih. Alangkah ruginya mereka yang harus ujian berkali-kali tapi tidak kunjung naik kelas/ tingkat. rugi waktu, tenaga, biaya dan konsentrasi/ karya. Yang semestinya waktu, tenaga, biaya dan konsentrasi kita bisa kita manfaatkan untuk konsentrasi/ karya yang lain.

Nah... bagaimana kita memaknai bencana Gempa di negeri kita yang terjadi di JABAR dan SUMBAR ?
Ujian Kenaikan kelas ataukah ujian ulang untuk yang kesekian kalinya?... Wallahu a'lam.
Mohon maaf...Semoga manfaat.

Tidak ada komentar: