Minggu, 31 Januari 2010

2 tetesan dan 2 bekas yang paling dicintai Allah SWT...

Dalam sebuah hadist riwayat tirmidzi, 2 tetesan yang paling dicintai Allah adalah :
1. tetesan air mata karena takut kepada Allah
2. tetesan darah ketika jihad di jalan Allah

dan 2 bekas yang paling dicintai Allah adalah:
1. bekas luka karena jihad di jalan Allah
2. bekas langkah kaki ketika sungguh - sungguh melaksanakan dan menegakkan syariat Allah.

Wallaahu a'lam. smoga manfaat dan menjadi kebaikan.

Perkara terbesar dalam hidup...

Suatu pagi, ketika kuliah baru saja di mulai, seorang dosen meletakkan beberapa ember/ timba. 1 timba berisi 1 (satu) batu besar, 1 timba yang lain berisi kerikil, 1 timba yang lain lagi berisi pasir, 1 timba berisi air dan 1 ember (yang paling besar) dalam keadaan kosong.
kemudian sang dosen bertanya pada mahasiswanya, bagaimana kita bisa memenuhi ember yang kosong ini dengan beberapa material berupa batu besar, kerikil, pasir dan air dengan catatan tidak boleh tumpah. Maka setelah berpikir, beberapa mahasiswa berbeda pendapat. ada yang mulai dari kerikil baru pasir kemudian batu besar dan air. Ada yang mulai dari memasukkan pasir, kerikil kemudian air baru kemudian batu besar sehingga airnya pun tumpah. Dan ada seorang mahasiswa yang dengan tenang  memulai dengan meletakkan 1 batu besar, kemudian kerikil, baru pasir dan terakhir air sehingga ember kosong itu terisi penuh dengan sempurna.
Sang dosen Pun kemudian menjelaskan bahwa yang paling benar adalah yang terkahir ini.
Kemudian salah seorang mahasiswa bertanya, mohon bapak jelaskan kepada kami mengapa yang terakhir itu yang paling benar.
sang dosen pun menjelaskan :
" Saudara sekalian, sebenarnya ini adalah pelajaran hikmah,
ember kosong ini ibarat jatah usia kita, yang harus kita isi agar hidup kita bermakna  dan bernilai di sisi Allah SWT.
Maka yang pertama kita harus mengisinya dengan perkara yang utama dan terpenting ( yang diibaratkan batu besar ).
Tentu saja ember tidak akan terpenuhi hanya dengan batu besar sehingga untuk mengisi ruang - ruang kosong dalam ember perlu ditambah dengan kerikil (perkara penting tapi bukan yang terpenting).
Apakah ember tadi sudah penuh ketika telah diisi batu besar dan kerikil, tentu saja belum karena pasti masih ada ruang - ruang kosong disela-sela batu besar dan kerikil, sehingga perlu diisi dengan materi yang lebih kecil lagi yakni pasir.
Nah, apakah ember sudah penuh dengan sempurna, tentu saja belum. Oleh karena itu perlu ditambah air sehingga ember penuh dengan sempurna.

Begitulah seharusnya kita mengisi umur kita yang terbatas ini. isilah umurmu dengan perkara yang terpenting dulu ( yakni AGAMA / aqidah tauhid dan segala upaya agar istiqomah di dalamnya), baru kemudian perkara penting namun bukan yang terpenting (kerikil), perkara ringan / kecil (pasir) dan agar tidak jenuh kita butuh penyegar suasana dan penyempurna bahagia (air)."

Pastikan bahwa perkara terpenting hidup Anda adalah AQIDAH Anda (karena itu adalah bekal utama bagi kehidupan kita setelah kehidupan di dunia, baru kemudian Silahkan pilih perkara penting/ ringan/ kecil dan penyempurnanya (tentu saja yang tidak merusak Aqidah kita)!

Wallaahu a'lam. Subhaanakallaahumma wa bikhamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.